NARASI POSITIF.com, NUNUKAN – sebanyak lima titik yang menjadi fokus Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Utara, menggelar reses penjaringan Aspirasi masyarakat pada masa persidangan II tahun tahun 2025.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dapil Kabupaten Nunukan Muhammad Nasir menjaring aspirasi masyarakat melalui reses masa persidangan II tahun 2025.
“Total ada 5 titik, yang pertama di Jalan Agus Salim, kelurahan Nunukan Tengah, titik kedua di Jalan Sedadap, Kelurahan Nunukan Selatan, titik ketiga di wilayah Mambunut dalam, Kelurahan Selisun, titik keempat di Jalan Antasari, Kelurahan Nunukan Tengah dan titik terakhir insyallah hari Sabtu ini akan kita laksanakan di Jalan Angkasa, Kelurahan Nunukan Timur,” ujar Muhammad Nasir, pada Jumat (31/1/2025).
Dalam reses yang dilaksanakannya itu, sejumlah aspirasi baik keluhan dan harapan disampaikan oleh masyarakat. Nasir mengatakan, untuk titik pertama, audiens yang hadir dalam reses tersebut adalah guru-guru dari sekolah swasta baik tingkat TK, SD, SMP hingga SMA yang ada di Nunukan.
Para guru swasta mengeluh lantaran perhatian yang mereka dapatkan selama ini kurang dan tidak sama dengan guru-guru di sekolah negeri.
“Para guru-guru ini menyampaikan usulan terkait permintaan perbaikan sarana dan prasarana di sekolah, baik itu Ruang Kelas Baru (RKB) dan tidak ada laboratorium sekolah serta kesejahteraan bagi para guru swasta,” ungkapnya.
Nasir menyampaikan, salah satu sekolah yakni SMAIT Ibnu Sina Nunukan yang saat ini memiliki sekitar seribu lebih siswa namun kekurangan kelas, sehingga mereka mengharapkan adanya penambahan RKB dari pemerintah.
Kemudian untuk di titik kedua, mayoritas masyarakat yang kesehariannya sebagai petani rumput laut mengeluhkan persoalan harga rumput laut yang tidak stabil. Para petani mengharapkan DPRD dapat bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi dalam menstabilkan harga rumput laut.
“Mereka juga mengharapkan adanya pabrik rumput laut di Nunukan, karena mereka mengatakan jika itu dapat menjaga stabilitas harga dan mereka juga mengharapkan bantuan untuk kelompok-kelompok petani,” ungkapnya.
Selain itu, salah satu lokasi di Kelurahan Nunukan Selatan juga mengeluhkan terkait adanya buaya di rawa-rawa yang meresahkan masyarakat sekitar karena sudah banyak ternak warga yang dimangsa. Sehingga, masyarakat ingin instansi terkait dapat mengambil tindakan.
“Kemudian masyarakat juga mengeluhkan terakhir harga sembako yang naik, seperti harga cabai. Begitu juga dengan gas elpiji ada yang dijual hingga harga Rp 80 ribu. Ini yang sangat dikeluhkan juga oleh warga,” jelasnya.
Nasir menyampaikan, untuk masyarakat di Jalan Antasari mengharapkan adanya peningkatan infrastruktur, bantuan untuk rumah ibadah serta bantuan untuk kelompok-kelompok tani dan nelayan.
“Mereka juga mengharapkan adanya bantuan beda rumah lagi, karena kebetulan dulu saya pernah membantu mengadvokasi ke Pusat sehingga mendapatkan bantuan 60 unit rumah untuk dibedah,” jelasnya.
Dikatakannya, sebagai perwakilan rakyat, apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat ini akan ia tindak lanjuti untuk disampaikan kepada pemerintah melalui pokok-pokok pikiran (pokir) dewan.
“Kita harapkan pokir kita ini bisa diakomodir oleh pemerintah, karena aspirasi masyarakat yang kita jaring melalui reses ini kita masukan ke pokir,” terangnya.
Sehingga dengan begitu, akan muncul rasa kepercayaan masyarakat kepada DPRD. Karena apabila pokir ini tidak di akomodir pemerintah maka bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat kepada perwakilan rakyat.
“Insyallah, semua aspirasi masyarakat ini akan kita perjuangkan bersama dengan anggota DPRD lainnya khususnya dari fraksi PKS Karena ini adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai penyambung lidah masyarakat ke pemerintah,” tegasnya.