NARASI POSITIF.com, NUNUKAN -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara melakukan kunjungan kerja ke kantor PT Sebakis Inti Lestari (SIL) dan PT Sebuku Inti Plantation (SIP) di Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (6/3/2025).
“Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan masukan dan menyampaikan aspirasi kepada PT SIL-SIP dalam pengelolaan industri perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (sustainable), ramah lingkungan dan berkeadilan” ujar Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam.
Menanggapi hal itu, Perwakilan Central Cipta Murdaya (CCM) Group, Eric Fernando, S.I.P., M.Si., menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung prinsip keberlanjutan di sektor perkebunan kelapa sawit.
“PT Sebakis Inti Lestari (SIL) dan PT Sebuku Inti Plantation (SIP) sepakat dengan masukan dari DPRD bahwa perlunya menjaga keseimbangan antara produktivitas, kelestarian lingkungan, kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar serta meningkatkan fasilitas penunjang seperti sekolah dan fasilitas kesehatan. Kami sangat mengapresiasi masukan dari DPRD Nunukan dalam mewujudkan cita – cita mulia ini,” ujarnya.
Didirikan sejak tahun 2002 oleh Dra S Hartati Murdaya, PT SIL-SIP sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tujuan menciptakan lapangan kerja melalui investasi padat karya.
Dari kawasan tak berpenghuni, tertinggal, terpencil dan terluar (3T) kini Sebakis yang terletak di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, PT SIL-SIP telah berkembang menjadi rumah bagi 2.000 karyawan dan keluarganya.
“Lengkap dengan fasilitas pendidikan TK – SD – SMP yang saat ini terdapat 572 murid serta fasilitas kesehatan poliklinik.” ucap Eric Fernardo.
Sementara itu, Legal & HRGA PT SIL-SIP yang juga Ketua Masjid Al-Hikmah Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Ustaz Nunung Riawan, menambahkan bahwa keberlanjutan bukan hanya soal bisnis, tetapi juga kesejahteraan bersama.
“Perusahaan kami telah membangun berbagai fasilitas ibadah masjid dan gereja, pendidikan dan kesehatan serta hunian karyawan lengkap dengan listrik dan air untuk menunjang kehidupan karyawan dan keluarganya, Dengan adanya masukan dari DPRD Nunukan ini, kami berharap dapat semakin meningkatkan kesejahteraan dan harmoni antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan,” jelasnya.
Kelapa Sawit merupakan industri strategis yang memiliki kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta pertumbuhan ekonomi di Nunukan.
Sejarah mencatat, tahun 2002 lalu, Hartati Murdaya berinvestasi di Nunukan dengan segala keterbatasan yang ada guna membuka lapangan pekerjaan.
Investasi yang dilakukan ini juga untuk mengatasi masalah deportasi/pemulangan pekerja migran Indonesia (TKI) yang bekerja di perkebunan sawit Malaysia, di mana saat itu ada lebih dari 133.000 jiwa pekerja migran (TKI) mengungsi di Kabupaten Nunukan sehingga kejadian tersebut menjadi perhatian nasional.
Atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan saat itu, Hartati Murdaya melaksanakan crash program dengan membuka perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nunukan untuk membuka lapangan pekerjaan sesuai keterampilan yang dimiliki para pekerja saat itu yakni di sektor perkebunan kelapa sawit.
Dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci dalam mewujudkan industri kelapa sawit yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan dan membawa manfaat bagi semua pihak.
Turut hadir dalam kunjungan ini dari DPRD Nunukan antara lain Ketua Komisi II DPRD Nunukan Andi Fajrul Syam, S.H.; Wakil Ketua Komisi II DPRD Nunukan Tri Wahyuni, S.M.; Anggota Komisi II DPRD Nunukan Maradona, S.E.; Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan Muhammad Mansur; Anggota Komisi I DPRD Nunukan Donal, S.Pd.; Anggota Komisi III DPRD Nunukan Gimson, S.Sos. serta staf Sekretariat DPRD Nunukan Nunung Hariati Oka dan Sarina.