NARASI POSITIF.com, NUNUKAN – Anggota DPRD Provinsi Kaltara Dapil Nunukan, Arming dan H Akbar Ali lakukan monitoring pembangunan dermaga 3 yang ada di Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Liem Hie Djung Nunukan pada Kamis, 6 Februari 2025, siang.
Dalam kunjungannya, anggota Dewan Kaltara ini menyoroti pembangunan dermaga 3 yang menelan anggaran Rp 9,8 miliar yang dinilai
Arming mengatakan, monitoring pembangunan dermaga 3 PLBL ini sejalan dengan program kerja Komisi III DPRD Kaltara terkait pembangunan dan perhubungan.
“Kita turun ke sini, karena ini adalah tanggung jawab kami sebagai perwakilan masyarakat Nunukan untuk mengawasi pembangunan dermaga ini yang akan di peruntukan untuk masyarakat,” kata Arming, Kamis (6/2/2025)
Diungkapkannya, ia ingin melihat langsung proses pembangunan dermaga 3 di PLBL Liem Hie Djung yang saat ini masuk dalam masa adendum selama 50 hari. Yang mana pencarian anggaran proyek pembangunan ini telah ter realisasikan sebanyak 80 persen.
Arming mengatakan, pembangunan dermaga ini merupakan atensi karena untuk kepentingan pelayan masyarakat khususnya sebagai dermaga speedboat reguler Nunukan- Tarakan.
“Tadi keterangan dari Plt Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, Andi Nasuha telah menyampaikan bahwa ini akan di peruntukan untuk tamu VVIP, tapi saya dermaga ini digunakan untuk semua masyarakat tanpa melihat siapa dan apa jabatannya. Itu permintaan saya tadi,” ungkapnya.
Selain menyoroti pembangunan dermaga, Arming juga menyoroti sejumlah plafon yang ada di ruang tunggu dan kantor PLBL yang bolong-bolong dan rusak.
“Ada beberapa catatan dari kunjungan kita ini, kita akan dorong ini. Kebetulan saya dan H Akbar juga ada di Badan Anggaran. Karena ada beberapa hal yang memang jadi prioritas kita khususnya terkait pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, pembangunan ini saat ini masuk dalam masa adendum 50 hari yang akan berakhir pada 19 Februari ini. Sehingga, ia meminta kepada pihak penanggung jawab untuk dapat segera menyelesaikan proyek ini akan bisa segera di operasikan.
Selain itu, dermaga 1 juga beberapa kali mengalami kerusakan, sehingga ia mendorong kepada Dishub Kaltara untuk melakukan pemeliharaan.
“Ini harapan kita, untuk mari sama-sama bahu membahu membangun wilayah kita menjadi lebih baik lagi, khususnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” jelasnya.
Anggota DPRD Kaltara, H Akbar Ali menyampaikan, setelah melakukan monitoring dan melihat langsung pembangunan dermaga ini, ia meminta kepada pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan pembangunan ini.
“Selain itu, ada beberapa juga masukan untuk ke depannya khususnya sarana prasarana yang ada di Pelabuhan ini harus ada perbaikan. Karena saya liat banyak sekali plapon yang rusak kemudian wc umumnya juga yang tidak elok kalau kita lihat kondisinya,” ungkap Akbar.
Sehingga, ia mendorong kepada pihak Dishub Kaltara untuk segera melakukan pembenahan untuk kenyamanan dan keamanan penumpang.
“Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Pak Kadis yang sudah menerima dengan baik kunjungan kami ini. Semoga ini bisa jadi masukkan untuk ke depannya,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, Andi Nasuha mengatakan, progres pembangunan ini hampir rampung dan akan segera di serah terimakan.
“Untuk pembangunan dermaga 3 ini anggarannya Rp 9,8 Miliar, ini mulai dibangun Mei tahun lalu. Tapi karena ada kendala teknis makanya di adendum 50 hari. Tapi Alhamdulillah sudah kelihatan fisiknya rampung. Insyallah bulan ini akan kita fungsikan,” kata Nasuha.
Nasuha menyampaikan, dermaga 3 ini nantinya akan di peruntukan untuk pelayaran speedboat reguler. Terkait permintaan Dewan Kaltara yang menginginkan dermaga ini tidak digunakan untuk penumpang VVIP saja, Nasuha mengatakan jika dermaga tersebut nanti akan peruntukan juga untuk masyarakat.
Selain itu, Nasuha mengatakan sangat bersyukur dengan adanya monitoring yang dilakukan oleh DPRD Kaltara.
“Dengan adanya monitoring dari teman-teman Dewan ini kita menerima banyak masukan untuk ke depannya. Pak Dewan juga sudah melihat langsung kondisi pelabuhan kita di sini, karena usia pelabuhan kita ini sudah lama apalagi di pinggir pantai muda berkarat dan terkikis,” ungkapnya.