Politeknik Negeri Nunukan Dampingi Desa Sei Limau Menuju Desa Wisata

oleh
oleh

NARASI POSITIF.com, NUNUKAN – Politeknik Negeri Nunukan (PNN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi lokal melalui program pengabdian masyarakat. Salah satu fokus pendampingan dilakukan di Desa Sei Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, dengan tujuan mengarahkan desa tersebut menjadi desa wisata.

Wakil Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Andi Syarifuddin, S.E., M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab institusi pendidikan dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah mengarahkan bagaimana menggali potensi desa agar berkembang menjadi desa wisata,” ujarnya, pada Jumat (28/11/2025).

Menurutnya, program pendampingan ini mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah Desa Sei Limau, termasuk kepala desa, perangkat desa, dan pendamping desa. Politeknik bertindak sebagai mitra teknis dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

“Kami sudah mengarahkan pengembangan objek wisata berbasis perikanan, seperti pemancingan ikan dan pembuatan kolam terpal untuk budidaya ikan air tawar. Kami membantu mendesain, menyusun RAB, serta memandu seluruh proses teknisnya,” jelas Andi Syarifuddin.

Ia menambahkan, seluruh dosen yang sesuai dengan bidang keilmuan dilibatkan dalam program tersebut. Mahasiswa juga turut serta dalam kegiatan lapangan untuk dokumentasi, pengamatan, dan pencatatan kebutuhan desa.

“Kami setiap semester wajib melakukan pengabdian. Mahasiswa terlibat terutama dalam peliputan dan pencatatan apa saja kebutuhan terkait pengembangan desa wisata di Desa Sei Limau,” tambahnya.

Saat ini pihak kampus juga melakukan monitoring berkala untuk memastikan progres pembangunan kolam terpal hingga siap memasuki tahap produksi.

Karena Desa Sei Limau telah ditetapkan sebagai desa binaan Politeknik Negeri Nunukan, Andi berharap kerja sama terus berlanjut dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan desa.

“Kalau ada persoalan pengembangan desa, ajak kami berdiskusi sehingga kami dapat memberikan pandangan berdasarkan kajian akademik,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa cita-cita kepala desa untuk menjadikan Sei Limau sebagai agrowisata menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi pihak perguruan tinggi untuk terus memberi pendampingan hingga visi tersebut terwujud.

Menariknya, Desa Sei Limau saat ini juga telah mendapat predikat sebagai Desa Anti Korupsi, yang diharapkan menjadi nilai tambah dalam pengembangan destinasi wisata berbasis transparansi dan pemberdayaan masyarakat.