Tim Pemenangan Irama Tegaskan Daftar Hitam Nama ASN yang Beredar, Bukan dari Pihaknya

oleh
oleh

NARASI POSITIF.com, NUNUKAN – Beredarnya daftar Hitam sejumlah nama Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi perbincangan hangat di tengah – tengah masyarakat.

Tim Koalisi Pemenangan H Irwan Sabri dan Hermanus (IRAMA) angkat suara terkait beredarnya di sosial media daftar hitam sejumlah nama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digadang-gadang akan diganti di jabatan birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Nunukan di masa Pemerintahan H Irawan Sabri dan Hermanus (IRAMA).

Tim Koalisi Pemenangan IRAMA, Arming mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dan konfirmasi langsung kepada pasangan IRAMA, sehingga Tim memastikan bahwa daftar hitam yang beredar di media sosial saat ini bukan dibuat dan keluarkan oleh IRAMA.

“Beliau H Irwan menyampaikan bahwa ia tidak mengetahui sama sekali terkait daftar hitam yang beredar itu, dan kita juga belum ada berpikir hingga kesana. Karena kita Tim Pemenangan, Pak Irwan dan Pak Hermanus masih fokus pada pleno hari ini hingga persiapan pelantikan nantinya,” kata Arming, Jumat (6/12/2024).

Diungkapkannya, melalui Timnya Irwan mengatakan ia secara pribadi dan Hermanus tidak pernah membuat dan punya indikasi untuk menyebarkan daftar hitam tersebut. Bahkan, terkait hal tersebut pihaknya belum ada melakukan pembahasan dan penyusunan terkait birokrasi ke depannya.

“Pada prinsipnya, terkait Birokrasi Pemerintahan Kabupaten Nunukan kedepannya kita akan tetap pada ketentuan regulasi yang ada. Tidak mengedepankan emosional apalagi balas dendam. Sehingga beliau tegaskan bahwa yang beredar saat ini itu bukan dari beliau ataupun Tim Koalisi,” ungkapnya.

Juru Bicara Tim Koalisi Pemenangan IRAMA, Saddam Husein mengatakan, Tim hingga saat ini masih fokus pada pengawalan suara dan persiapan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

“Jadi terkait bagaimana reformasi birokrasi dan kebijakan-kebijakan terkait ASN itu masih jauh dari pembahasan kita hari ini, karena kita masih fokus hingga pasangan IRAMA ini benar-benar dinyatakan menang sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih hingga penyelesaian gugatan di Mahkamah Konstitusi jika ada gugatan dari paslon lain,” ungkap Saddam.

Dikatakannya, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih diagendakan akan dilaksanakan 10 Februari 2025 mendatang, sehingga Tim mengatakan di masa dua bulan kedepan ini baru pihaknya akan melakukan pembahasan terkait tim formatur yang akan mengisi di masa transisi serta kebijakan-kebijakan politik IRAMA yang berkaitan dengan ASN dan birokrasi.

“Waktunya masih panjang hingga Januari, karena tidak mudah untuk mengisi atau menempatkan OPD-OPD, jadi kalau hari ini beredar daftar hitam nama-nama ASN itu di luar sepengetahuan kita,” ucapnya.

Saddam menyampaikan, beredarnya daftar hitam ini merupakan bagian dari dinamika politik. Sehingga Tim Koalisi Pemenangan mengatakan bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi. Namun, pihaknya angkat bicara lantaran hal ini meresahkan sejumlah ASN yang namanya di catut di dalam daftar hitam tersebut.

Sehingga Tim Pemenangan, Pasangan IRAMA menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah ASN yang merasa resah lantaran namanya di catut dan beredar di media sosial.

“Kami juga meminta kepada seluruh ASN dan masyarakat Kabupaten Nunukan agar tidak terprovokasi dengan beredarnya hal tersebut,” jelasnya.

Sekretaris Tim Koalisi Pemenangan, Andre Pratama menambahkan setelah masa sanggah tiga hari selesai dan tidak ada gugatan ke MK maka Tim dan IRAMA akan fokus untuk menjalankan visi dan misi dari IRAMA.

“Fokus kami itu, bagaimana visi misi dan 17 program unggulan menuju arah perubahan ini bisa terwujud dengn anggaran tahun 2025 yang sudah di sahkan oleh DPRD Nunukan yang disusun oleh Pemerintah sebelum H Irwan. Jadi bagaimana kita bisa mengakselerasi APBD dengan visi misi kita. Ini yang kita pikirkan,” ungkapnya.

Sehingga untuk menjalankan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh Irwan dan Hermanus saja, namun 50 OPD yang di lingkup Pemerintahan Kabupaten Nunukan dan 21 Kecamatan harus menempatkan orang-orang yang tepat.

“Intinya itu akan kita lakukan tapi belum saat ini, karena fokus kita masih mengawal suara IRAMA. Jadi sekali lagi kita tegaskan daftar yang beredar itu bukan dari Kami,” tegasnya.