NARASI POSITIF.com,NUNUKAN – Dalam upaya meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan kepada masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kalimantan Utara menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan.
Menanggapi hal itu, Bupati Nunukan, Asmin Laura, melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nunukan, Hasan Basri, mendukung mendukung penuh upaya FPK Kaltara Gencar menggelar Sosialisasi Pemantapan Wawasan Kebangsaan di seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Utara termasuk Kabupaten Nunukan.
“Kami dari Pemerintah daerah sangat mendukung langkah strategis yang dilakukan oleh FPK, mengingat saati ini sedang berlangsung pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, sehingga penguatan wawasan kebangsaan sangat penting dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa” ujar Hasan Basri, pada Jumat (15/11/2024).
Kegiatan Sosialisasi wawasan kebangsaan digelar di seluruh Kabupaten/kota se kalimantan utara termasuk di Kabupaten Nunukan. Sosialisasi wawasan kebangsaan di Nunukan dilaksanakan di caf 93 Nunukan, pada Jumat (15/11/2024) malam.
Sementara itu, Ketua FPK Provinsi Kalimantan Utara, Abdul Jalil Fatah, mengatakan, pemantapan wawasan kebangsaan bertujuan untuk menyukseskan pilkada serentak, pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Utara, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang berjalan aman, damai , tentram tertib dan jujur.
“Dengan terciptanya suasana aman dan tertib, masyarakat dapat berpartisipasi dengan baik, mereka tidak merasa terganggu ataupun takut ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya” ujar Abdul Jalil Fattah
Lebih lanjut Abdul Fattah mengatakan, pihaknya menghadirkan narasumber dari Polres Nunukan dan Kodim 0911 Nunukan memberikan materi wawasan kebangsaan kepada masyarakat yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
“Berusaha tetap menjaga kebersamaan, kerukunan saling toleransi saling berbuat baik sesama anak bangsa, sekalipun kita beda agama suku dan bahasa tetapi kita tetap satu kesatuan Negara Republik Indonesia, sehingga kita terpadu merawat rasa kebersamaan kita” tutupnya. (Adv)