Politeknik Negeri Nunukan Bersama Tular Nalar Menggelar Sekolah Kebangsaan

oleh
oleh

NARASI POSITIF.com, NUNUKAN – Dalam upaya memberikan edukasi kepada pemilih pemula menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Manajemen Kampus Politeknik Negeri Nunukan berkolaborasi dengan Komunitas Tular Nalar menggelar Sekolah Kebangsaan.

Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Arkas Viddy, S.E., M.M., P.Hd mengatakan, Sekolah Kebangsaan diselenggarakan oleh Tular Nalar bekerjasama dengan Politeknik Negeri Nunukan dan menghadirkan narasumber dari Bawaslu Nunukan yang digelar di aula kampus Politeknik Negeri Nunukan, pada Rabu (23/10/2024).

”Pemilih pemula ini masih putih, dia belum bisa membedakan mana informasi hoaks mana bukan, mana yang bagus untuk dia atau tidak, mereka belum terlalu mengenal, makanya mereka diberikan edukasi oleh fasilitator dari Tular Nalar, Bawaslu Perguruan Tinggi dan berbagai elemen lainnya” ujar, Arkas Viddy di ruang kerjanya.

Kegiatan sekolah kebangsaan diikuti oleh ratusan pemilih pemula yang terdiri dari pelajar SMA sederajat dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Khaldun Nunukan serta mahasiswa Politeknik Negeri Nunukan.

Arkas Vidi menyambut baik kegiatan sekolah kebangsaan dalam upaya mencerdaskan pemilih pemula dalam berbagai hal memperkenalkan akademi digital.

”itu semuanya meningkatkan kemajuan pendidikan di kaltara, pengetahuan mereka tentang menjadi pemilih yang cerdas, pemilih yang baik, jika ini terus dikembangkan maka seluruh pemilih akan menjadi pemilih cerdas semua, tentu indikator pemimpin yang baik itu, mereka sudah tahu dan tidak menjadi pemilih pragmatis lagi” ungkapnya.

Hal senada diutarakan PIC Tular Nalar Nunukan, Luthiwiyani, mengatakan, kegiatan sekolah kebangsaan bertujuan memahami cara berpikir kritis sebagai pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024, mampu memeriksa fakta dan menavigasi berbagai tantangan digital, serta berkomitmen untuk menjadi pemilih cerdas.

“Menjelang momen pilkada banyak berita – berita hoaks bertebaran, kita tidak tahu kebenarannya, sehingga kita mengedukasi agar bagaimana pemilih pemula ini tidak terjebak dengan berita – berita yang menyesatkan” ucapnya.

Tinggalkan Balasan